Selasa, 24 November 2015

laporan endoterm & eksoterm



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Mengamati Reaksi Endoterm dan Eksoterm

http://ourbalischools.com/wp-content/uploads/2013/12/tamanramajimbaran.png
Oleh
Deva Yuniar/ XI IPA

SMA Taman Rama Jimbaran
Tahun Ajaran 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Mengamati Reaksi Endoterm dan Eksotetrm



Oleh
Deva Yuniar/ XI IPA
Steven Pangestu / XI IPA

SMA Taman Rama Jimbaran
Tahun Ajaran 2015/2016

Lembar Pengesahan
Laporan ini di buat guna memenuhi nilai mata pelajaran Kimia dan disahkan oleh guru pelajaran Kimia kelas XI – IPA SMA Taman Rama Jimbran

Penulis                                            Mengetahui


Deva Yuniar                                   Wakik Atin,S.Si






Daftar Isi
Cover ………………………………………1
Lembar Pengesahan………………………..3
Daftar isi……………………………….…..4
Kata Pengantar……………………………..5
Bab 1
Pendahuluan……………………………….6
Tujuan praktikum………………………….7
Dasar Teori………………………………...7
Alat dan bahan……………………………10
Cara kerja………………………………....16
Bab 2
Hasil Praktikum………………………….32
Pembahasan ……………………………..34
Bab 3
Kesimpulan………………………………41
Saran……………………………………..42
Daftar Pustaka……………………………43
Biografi penulis…………………………..44
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan laporan tentang Mengamati Reaksi Endoterm dan Ekstoterm pada kehidupan Sehari – hari.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan makalah mengenai hasil praktikum kimia menentukan perubahan entalpi reaksi NaOH dengan HCl ini dari awal hingga akhir, baik secara langsung maupun tidak langsung.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua.
Penulis sadar masih banyak kekurangan – kekurangan baik teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

           




BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam Hukum Pertama Termodinamika, dinyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Pernyataan ini dikenal juga dengan sebutan Hukum Kekekalan Energi. Energi hanya dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam mempelajari perubahan energi, dikenal sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah bagian dari alam semesta diluar system yang berinteraksi dengan sistem.
Reaksi-reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. Reaksi kimia atau zat-zat yang bereaksi merupakan sistem. Tebung, wadah, atau reaktor tempat berlangsungnya reaksi , dan segala yang ada disekitanya merupakan lingkungan. Ada reaksi yang melepaskan energi ke lingkungan. Ada pula yang sebaliknya, reaksi yang menyerap energy dari lingkungan. Pada sebagian besar reaksi kimia, energy yang dilepas atau energy yang diserap itu berupa panas atau kalor. Oleh karena itu, ilmu kimia yang membahas khusus masalah ini disebut termokimia.
Reaksi yang melepaskan panas atau kalor dari sistem ke lingkungan disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke sistem disebut reaksi endoterm.


I.                 Tujuan Praktikum
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan dapat membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yang terjadi saat dilakukan percobaan.

II.            Dasar Teori
A.  Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.

Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)

Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan. Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi reaktan (Hproduk –Hreaktan) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:

ΔH = Hproduk- Hreaktan > 0 (Positif)

Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOGA3c9tMjZ_n90rpgouv8gPbnRb3OGYN5ZGcKYph4roDQi_5EQivVqj_AjFTaN5tq6lCT9zHtm_E5Xi87UuFdFZH8q7CqEroTJSsCS7qgRf8UfERKTLleUqMjIh6CQ2Tie2tjgryOKtP6/s1600/t7tt7.png

B.     Reaksi Eksoterm
 Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor,

CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)

Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.

Pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaktan. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:

ΔH = Hproduk –Hreaktan < 0 (negatif

Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjanqNRMpopvW_3dPKs0-TWsrdy630GhxZgrzdddbmNETY6_417NCLhXcuUJN5izxBN6_E03yjJl6QauUFZNQmREXsox00gcLdq9TnNL0839ZWm6vvEE6vH4dIedL4R333CIic1zPtluXMf/s1600/edxtr.png



































III.        Alat dan Bahan
3.1         Alat
Ø Tabung reaksi (4 buah)
https://ecs12.tokopedia.net/newimg/product-1/2015/2/5/7355510/7355510_867e69d8-ad2f-11e4-b058-5ab12523fab8.jpg
Ø Rak tabung reaksi
http://w38.indonetwork.co.id/pdimage/01/1580301_07102009295.jpg
Ø Gelas beker 100 ml
http://w31.indonetwork.co.id/pdimage/87/4006287_bekergelas.jpg
Ø Termometer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh98-4qiD4LW5FN2_hN9LH55Wymeylw44yF0xWSre3pkzJ6y5_ddjsGqJ51RaPrpt_u4Tk1ffe4FxAlqD7VElvQRNseuMGjztVUawa-88kwjd5l25atlgBi4sLZNnqDflW0oPDXomN1io/s1600/Termometer+Alkohol.jpg
Ø Spatula
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTfnORAU_IO83VKaGjZ24edA1vzYZ5HwdNhSP86BzOLma-Ms-yF9cJ6ePZEJ4iYI2EtT_wX8s9_f3fmgphaz6cdBk_5QkYgl1rES_g9ZI6bxQFR0qf36hdPolWnRgannNv46yxzeCYuYuY/s1600/Batang_Pengaduk_4da01b3a16370.jpg
Ø Tutup gabus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu-w-eXYDesEaySF7gJtazGOzjtIIxdE3zBfV5c7v71V654qq6YTUjqUqmEpX9irHhr5EW-5wGB6_H24jHwNBBDgvMRAzBWAIcVXHF-eLdecxgcfnjNyzwmS9N6tEx4kUavkYXBhyemtc/s1600/3006-12LRG.jpg
Ø Pembakar spiritus
https://dell4m0m011.files.wordpress.com/2014/03/foto-0595.jpg
Ø Penjepit tabung
http://tokoalatkesehatan-murah.com/wp-content/uploads/2015/04/penjepit_tabung_reaksi_laboratorium_toko_alat_kesehatan_murah.jpg








3.2         Bahan
Ø Larutan HCl 1 M
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcedUJRh_v4RUGbZ-lZzEmOqR2pgVN-GmfmAB8q3GUEMLKgHrgsAVKKx_nwu3H8D1ZV2t6vhoWCa_FGBO_N5zKA5aKBLzvfcFeIkEbRVdA3xA1N5WCXqrJiCEAfD7SV-lEOAueXnrNYAU/s320/HCL.jpg
Ø Potongan pita magnesium 4 cm
Ø Kristal Ba(OH)² 8H²O
Ø Kristal NH4Cl
Ø Serbuk belerang
https://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2014/11/20141117_062236.jpg
Ø Serbuk besi
http://g01.s.alicdn.com/kf/HTB1AwZ0HFXXXXamXVXXq6xXFXXX6/Best10H-cast-iron-prices-per-kg-reduced.jpg
Ø Bubuk CuCo³
Ø Soda kue
http://images.sukamart.com/media/catalog/product/cache/1/image/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/k/o/koepoe-koepoe_soda_kue_81g--3.jpg

Ø Cuka (CH³COOH)
Ø Amonium Tiosianat
http://id.swewe.net/upimage/ef/af/efaf779129fde965af8bbfb142536473.jpg
Ø Kapur Tohor



Ø Urea (CO(NH²)²)
Ø Air suling/ Aquades
http://biosmart.dintian.com/BioSmart_Laboratory/img/BotolSemprot001.jpg
Ø Oralit






IV.        Cara Kerja
A.   Percobaan 1 : pencampuran Urea (CO(NH²)²) dengan Air suling atau aquades
*   Ambillah 20 mL Aquades/Air suling dan masukan Kedalam gelas beker
*   Ukuralah Suhu air suling/Aquades
*   Masukan 2 sendok teh atau ± 10 sendok spatula Urea (CO(NH²)²) ke dalam gelas beker
*   Aduklah larutan dengan Spatula hingga Larut
       
*   Hasil akhir
*   Kemudian amati perubahan
*   Isi tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
26ºC
23ºC
Wujud
kristal
Cair
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Dingin




B.  Percobaan 2 : Pencampuran soda kue dan cuka (CH³COOH)
*  Ambillah 10 mL cuka dan masukkan kedalam sebuah gelas beker
*  Lalu masukan 1 sendok teh soda kue ke dalam gelas beker
*  Hasil akhir
*  Kemudian amati perubahan
*  Isi tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
23ºC
22ºC
Wujud
Bubuk
cair
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Ada gelembung (fizzy drink)
Dingin
Menghasilakan endapan











C. Percobaan 3 : HCL dan Pita Magnesium
*  Ambilah kurang lebih 3mL larutan HCL 1 M dimasukan ke dalam sebuah gelas beker
*  Ukur Suhu
*  Potong pita magnesium sepanjang 4 cm di masukan kedalam gelas beker tersebut
http://g01.a.alicdn.com/kf/HTB1tVsSGVXXXXcTXXXXq6xXFXXXR/202593672/HTB1tVsSGVXXXXcTXXXXq6xXFXXXR.jpg
*   Hasil Akhir
*  Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
26ºC
43ºC
Wujud
besi
Hancur
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Panas








D.  Percobaan  4 : Pencampuran Ba(OH)² 8H²O dan NH4Cl
*  Ambilah Kristal Barium Hidroksida sabanyak 1 spatula, kemudian masuk ke dalam tabung reaksi.
*  Kemudian ambillah Kristal Amonium Klorida sebanyak 1 spatula ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut
*  Campur dan aduk kemudian ditutup dengan gabus
*  Tabung reaksi dipegang dan dirasakan suhunya
*  Tabung reaksi biarkan sebentar, kemudian tabung di  buka dan dicium bau gas yang timbul
*  Hasil akhir
*  Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
27ºC
25ºC
Wujud
Kristal
Meleleh
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Dingin



E.  Percobaan 5 : pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
*  Ambilah serbuk belarang sebanyak 3 spatula, masukan kedalam tabung reaksi
*  Tambahkan serbuk besi 1 spatula di dalam tabung reaksi
*  Tabung itu dipanaskan dengan pembakar Spiritus sampai campuran berpijar
*  Hasil Akhir
*  Pemanasan di hentikan dan Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
27ºC
60ºC
Wujud
Bubuk
Kuning
Padat
Orange
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Panas
*Campuran menjadi satu, dan tabung reaksi menjadi panas.


F.   Percobaan 6 :Pemansan CuCo3
*  Ambilah bubuk tembaga (II) karbonat (CuCo3) sebanyak 3 spatula dimasukan kedalam tabung reaksi
*  Tabung reaksi di panaskan sampai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II) karbonat tersebut
*  Hasil akhir
*  Pemanasan dihentikan dan  Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
27ºC
101ºC
Warna
 Hijau Tosca
Hitam 
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Panas

*Bubuk> Cair >Bubuk










G. Percobaan 7 : Oralit dengan Aquades
*  Ambilah 10 mL aquades masukan ke dalam gelas beker
*  Ukur suhu
*  Kemudian masukan setengah bungkus oralit
*  Kemudian aduk dengan spatula
*  Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
24ºC
23ºC
Wujud
bubuk
mencair
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Dingin









H. Percobaan 8 : NaoH dengan Cuka
*  ambilah kurang lebih 10 mL cuka dan kemudian masukanlah kedalam gelas beker
*  kemudian masukanlah NaoH kedalam gelas beker
*  Aduklah
*  Hasil akhir
*  Amati perubahan yang terjadi
*  Isilah tabel di bawah ini
perubahan
Keterangan
Sebelum
sesudah
Suhu
24ºC
87ºC
Wujud
kristal
bening
Suhu tabung
reaksi
Dingin
Panas











BAB II

V.             Hasil Praktikum dan pembahasan
5.1         Hasil Praktikum

No
Percobaan
Tergolong
1.
Pencampuran Urea dengan Aquades
Endoterm
2.
Pencampuran Soda kue dengan Cuka
Endoterm
3.
Pencampuran HCl dengan Pita Magnesium
Eksoterm
4.
Pencampuran Ba(OH)² 8H²O dan NH4Cl
Endoterm
5.
pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
Eksoterm
6.
Pemansan CuCo3
Eksoterm
7.
Pencampuran Oralit dengan Aquades
Endoterm
8.
Pencampuran Naoh dengan Cuka
Eksoterm

















5.2         Mengapa ? digolongkan Endoterm/Eksoterm
1.   Pencampuran Urea dengan Aquades


Pencampuran ini termasuk endoterm karena Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.suhu berawal dari 26ºC menjadi 23ºC


2.   Pencampuran Soda kue dengan Cuka


Pencampuran ini termasuk endoterm karena Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.suhu berawal dari 23ºC menjadi 22ºC

3.   Pencampuran HCl dengan Pita Magnesium

Pencampuran termasuk eksoterm karena Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.Pada saat potongan pita magnesium di masukkan kedalAm larutan asam klorida (HCl) menimbulkan gelembung berupa gas sehingga beberapa selang waktu kemudian pita tersebut berubah menjadi putih.

4.   Pencampuran Ba(OH)² 8H²O dan NH4Cl

Pencampuran ini termasuk endoterm karena Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar system. Pada kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) yang ditambahkan dengan Kristal amonium klorida(NH4Cl) dan di tutup dengan gabus sehingga udara tidak dapat masuk dan keluar, kemudian pada saat tabung di pegang terasa dingin dan setelah gabus di buka di kipas tercium bau yang tidak sedap.
5.   pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)

Pencampuran termasuk eksoterm karena Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.

6.   Pemansan CuCo3

ada saat pembakaran terjdi perubahan warna pada serbuk besi , yaitu mula-mula berwarna oranges lama-kelamaan berubah berwarna kemerahan kemudian berubah menjadi warna hitam.


7.   Pencampuran Oralit dengan Aquades
Pencampuran ini termasuk endoterm karena Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
8.   Pencampuran Naoh dengan Cuka
Pencampuran ini termasuk endoterm karena Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
















BAB III
Penutup

VI.        Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan disimpulkan bahwa :

N0.
Eksoterm
Endoterm
1.
Reaksi melepas kalor
Reaksi menerima kalor
2.
Mengalami kenaikan suhu
Mengalami Penurunan suhu
3.
Pada reaksi eksoterm entalpi(ΔH) negatif (-)
pada reaksi endoterm entalpi (ΔH) positif (+).
4.
eksoterm merupakan reaksi yang melepas panas atau kalor dari sistem ke lingkungan
reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke sistem.
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa Reaksi Eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu sedangkan Reaksi Endoterm ditandai denga penurunan suhu.
VII.    Saran
·       Dalam melakukan percobaan terlebih dahulu harus memahami konsep tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

·       Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.















Daftar Pustaka











Biografi Penulis

·       Nama              : Deva Yuniar
·       TTL                 : Jepara,27 November 2000
·       Alamat            : jl.Petasikan N0.77X Kedonganan
·       Status              : Pelajar
·       Hobi                : Photography
·       Agama            : Hindu